Ritual Siram Dawet Pandean Situbondo, Warisan Turun Temurun Irwan Rakhday Kamis, 15 Desember 2016 - 18:13 WIB Kepala Dusun Pandean, Fathoni saat menyiramkan dawet di pepunden Mbah Pande SITUBONDO, (suarajatimpost.com) .- Makam Mbah Pande yang merupakan salah satu tempat yang dikeramatkan masyarakat Wonorejo,Kecamatan Banyuputih,Kabupaten Situbondo seringkali dijadikan tempat ritual.Sebagaimana yang dihelat pada Kamis (15/12) siang .Di pepunden Dusun Pandean tersebut dilakukan Ritual Siram Dawet sejak turun temurun. Menurut Kepala Dusun Pandean, Fathoni, aktifitas kebudayaan tersebut dalam rangka mensyukuri turunnya hujan." Karena ini dilaksanakan setahun sekali di musim hujan.Maka, jika tak turun kita minta cepat turun hujan.Kebetulan sekarang ,hujannya lancar,maka kita juga mengharap keselamatan juga keberkahan. Yang tani, biar taninya bagus,yang nelayan, biar nelayannya bagus," terang fathony. Dikatakan bahwa dulu mbah buyut leluhur masyarakat pandea
Sebagai organisasi kepemudaan GEnerasi MAhardika Wonorejo kecamatan Banyuputih kabupaten Situbondo (Jum'at 24/2/17) menjalin silaturahmi dengan Kepala uptd puskesmas Banyuputih Bapak H .Mohed Noer, dalam pertemuannya dengan Ketua GEMA dan Kordinator sosial kemasyarakatan GEMA kepala puskesmas memberikan apresiasi yang tinggi kepada karang taruna GEnerasi MAhardhika yang memiliki kepedulian sosial dalam kesehatan masyarakat wonorejo. Dalam niatannya untuk ikut dan turut serta dan berkontribusi dalam bidang kesehatan masyarakat khususnya warga tidak mampu dan lanjut usia ( lansia) yang sudah terprogram di puskesmas banyuputih maupun di pustu wonorejo setiap tanggal 18 ditiap bulannya. Menurut " bang Haji panggilan akrab kepala puskesmas banyuputih, Sangat jarang ditemui sekarang ini. Di satu organisasi apalagi organisasi kepemudaan yang berniat seperti ini "Biasanya kalau organisasi kepemudaan selalu identik dengan kegiatan olahraga, namun kegiatan ini patut kita berikan
Timur Jawa Dulu Lebih Hebat Dari Eropa dan Yunani Kuno Irwan Rakhday Kamis, 05 Januari 2017 - 14:57 WIB Sejumlah seniman dan budayawan bahas peradaban dan kearifan lokal timur jawa. SITUBONDO, (suarajatimpost.com ) - Belum lama ini tepatnya 2 Januari lalu, para seniman asal Situbondo dan Banyuwangi berkumpul di Pantai Perengan, Dusun Pandean, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih hingga pukul 23.00. Sarasehan budaya adalah sarana diskusi para seniman dan budayawan.Dari aktifitas ini mereka bertukar pikiran serta membahas perkembangan seni dan budaya di kedua daerah. "Beberapa hal pokok kita kupas, baik dari aspek sejarah maupun pengembangan budaya,” ujar Sigit, salah satu peneliti sejarah asal Banyuwangi alumni ITS. Pada kesempatan itu, Sigit melontarkan kalau para leluhur Pulau Jawa ,seperti do timur jawa, memiliki kehebatan yang sangat luar biasa. Tidak terkecuali leluhur Desa Wonorejo. ”Bahkan jauh lebih hebat dari Eropa kuno dan Yunani kuno. Mereka (
Komentar
Posting Komentar