GEnerasi MAhardhika munculkan budaya sedekah bumi

GEnerasi MAhardhika Desa Kebangsaan Munculkan Budaya Sedekah Bumi Yang Lama Menghilang


Minggu, 02 Oktober 2016 - 16:08 WIB



SITUBONDO, (suarajatimpost.com) – Sedekah bumi di RT.20 RW.04 Dusun Pandean Desa Wonorejo Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo menjadi ajang untuk bersih desa, sekaligus budaya lama yang baru dimunculkan kembali, dengan prosesi bersih desa, penduduk setempat diharapkan bisa hidup dengan makmur.

Menurut Fadlan Fathoni Kepala Dusun Pandean selaku inisiator acara, mengatakan bahwa tradisi sedekah bumi bagi warga Dusun Pandean merupakan wujud terima kasih terhadap Yang Maha Kuasa sekaligus rasa terima kasih terhadap mbah Supo atau yang terkenal Mbah Pande yang merupakan sesepuh atau pembabat tanah pandean saat ini bernama Desa Wonorejo.

Mbah Pande ketika menetap di Pandean yang kala itu masih hutan belantara, merasa prihatin terhadap beberapa warga yang ikut tinggal karena kesehariannya bauk dalam bercocok tanam dan lainnya tidak menggunakan alat dari besi, untuk itu Mbah Pande membuat perkakas karena ahli pandai besi untuk membantu warga yang semakin hari semakin bertambah, sampai akhir hayatnya bahkan sampai saat ini mbah pande dianggap sangat berjasa untuk padukuhan Pandean.

"Acara ini dari swadaya warga dusun pandean dan baru yang pertama kali di lakukan, kami berharap untuk kedepannya Desa bisa bantu mengemas acara ini. baik secara pendanaan maupun masukan ide-idenya demi kemajyan desa ini sendiri," tutur Fadlan, Minggu (2/10).
Acara yang dihadiri oleh kepala desa Sunarto Adi, koramil. BPD dan unsur desa lainnya, berjalan hikmad dan lancar. kepala desa juga berjanji ditahun yang akan datang, acara dan pembiayaan semua akan di tanggung desa.
"Selamatan desa dan sedekah Bumi yang di adakan dimakam mbah Pande seharus jadi satu yang tidak bisa di pisahkan, terima kasih untuk warga dusun pandean sudah mengingatkan sekaligus menjadikan sedekah bumi budaya lama yang harus di angkat kembali ke permukaan," terangnya.

Aby Aryo warga setempat sangat menyayangkan, pemerintah desa yang kurang peka terhadap budaya, apalagi pembangunan cungkup dan acara sedekah bumi murni dari swadaya warga dusun dan karang taruna
"Diharapkan acara sedekah bumi bisa menarik pelancong/ turis baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga selain menggelar acara budaya tapi di harapkan ada pekerjaan baru bagi warga di sini," Harap Aryo.



01/02/17
3 Foto - Lihat album

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GEnerasi MAhardhika, melestarikan budaya Ritual Dawet di Makam mbah pande

GEnerasi MAhardhika berkolaborasi dengan Gucialit Organisasi Wisata Alam Lumajang